Agar Istiqomah Dalam Beribadah

Bismillahirrahmaanirrahiim, Alhamdulillahi wassholaatu wassalaamu ‘alaa Rosulillah… Amma Ba’du
Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan ibadah tidaklah diterima kecuali dengan berlandaskan keikhlasan kepada Allah dan juga tuntunan Rosulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam.
Namun ada satu hal yang harus kita perhatikan dalam hal ibadah kepada Allah, yaitu adalah konsistensi dalam beribadah. Seorang hamba dituntut untuk beribadah bukan pada masa-masa tertentu saja kemudian ia tinggalkan ibadah tersebut (kecuali memang ibadah yang hanya pada waktu tertentu). Bukan juga melakukan ibadah yang besar jumlahnya namun hanya sekali saja ia lakukan dan ia tinggalkan dikemudian hari. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ
“Istiqomahlah sebagaimana kamu diperintahkan.” (QS. Hud: 112)
Tugas kita yang paling utama dalam ibadah adalah beristiqomah, konsisten, dan kontinyu di dalam menjalankan segala perintah Allah Ta’ala. Sebagaimana hal ini Allah Ta’ala perintahkan dalam ayat yang baru saja kita baca. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai di sisi Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walau jumlahnya sedikit.” (HR. Bukhari no. 5861 dan Muslim no. 782, 783)
Lantas, bagaimana caranya agar kita mudah beristikamah dalam ibadah?
Pertama, jangan pernah tinggalkan amalan wajib.
Ada beberapa ibadah dan amalan yang telah Allah Ta’ala wajibkan kepada setiap muslim. Jangan sampai kewajiban kewajiban tersebut kita tinggalkan dan kita sia-siakan ataupun dikerjakan di luar waktu yang telah ditentukan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengingatkan,
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فَرَضَ فَرَائِضَ فَلاَ تُضَيِّعُوهَا وَحَرَّمَ حُرُمَاتٍ فَلاَ تَنْتَهِكُوهَا وَحَدَّ حُدُودًا فَلاَ تَعْتَدُوهَا
“Sesungguhnya Allah menetapkan beberapa kewajiban. Oleh karena itu, jangan kalian menyepelekannya. Allah mengharamkan beberapa larangan, jangan kalian melanggarnya. Dan Allah menetapkan beberapa aturan, jangan melampaui batasnya.” (HR. Daruquthni no. 4445)
Ketahuilah, kewajiban yang paling utama adalah menjaga salat lima waktu secara berjemaah bagi laki-laki dan di rumah bagi perempuan.
Kedua, rutinkan amal sunah yang ringan.
Menjaga rutinitas amalan sunah sekalipun itu ringan, akan membuat ibadah kita kepada Allah Ta’ala selalu terjaga. Karena ingin kita rutinkan, maka cobalah yang ringan terlebih dahulu.
Dimampukan oleh Allah dengan keluasan rezeki? Bersedekahlah secara rutin, penuhi kebutuhan saudara, kerabat terdekat kita. Mudah untuk bangun malam? Rutinkan bangun di sepertiga malam terakhir walau sesaat. Sungguh, amalan-amalan sunah yang sedikit dan ringan ini, jika kita lakukan secara kontinyu dan konsisten tentu lebih baik dari amalan yang besar, namun jarang kita lakukan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Wahai para manusia, beramallah sesuai dengan kemampuan kalian. Karena sesungguhnya Allah tidak akan bosan sampai kalian bosan.” (HR. Bukhari no. 5861)
Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala.
Tips ketiga untuk menjaga keistikamahan adalah berteman dengan orang saleh.
Mengapa? Karena teman memiliki pengaruh besar bagi seseorang. Jangan sampai, teman-teman yang kita miliki menyeret diri kita ke jurang bahaya sementara kita tidak menyadarinya. Bertemanlah dengan orang-orang yang baik lagi saleh. Jikalau kita tidak mampu menyamai kesalehan mereka, minimal akan mendapatkan keberkahan dan nasihat-nasihat baik mereka. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً
“Perumpamaan teman orang saleh dan orang yang jelek adalah bagaikan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101)
Tips keempat yang akan membantu kita untuk terus istiqomah adalah tidak pernah lupa berdoa kepada Allah Ta’ala agar dimudahkan menjadi hamba yang istikamah.
Seorang hamba tidak akan bisa menjadi baik dan istiqomah, kecuali berkat pertolongan dan taufik dari Allah Ta’ala. Oleh sebab itu, di antara bentuk semangat kita untuk menjadi baik dan istikamah adalah banyak memohon agar dibantu oleh Allah Ta’ala menjadi hamba yang baik.
Salah satu doa yang bisa kita rutinkan untuk kita baca setelah selesai salat adalah,
اللَّهُمَّ أَعِنّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah bantulah kami agar senantiasa bisa berzikir (mengingat-Mu), bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadah kepada-Mu.” (HR. Abu Dawud no. 1522)
Wallahul muwaffiq….