BERITA

Kemerdekaan yang Hakiki Menurut Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin

Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa hakikat dari kemerdekaan sejati bukanlah terlepas dari segala aturan atau keterikatan, melainkan justru dalam penghambaan kepada Allah Ta’ala. Beliau berkata, “Sifat manusia beribadah kepada Allah adalah kesempurnaan baginya, karena penghambaan kepada Allah adalah hakikat kemerdekaan. Barangsiapa yang tidak menghamba kepada Allah, maka dia adalah hamba selain-Nya.” [Syarhul Aqidah Al-Wasithiyah, 2/466].

Penghambaan Sebagai Kesempurnaan
Menurut pandangan beliau, kemerdekaan hakiki tercapai ketika seseorang hanya tunduk kepada Allah. Inilah kesempurnaan sejati bagi manusia. Penghambaan kepada Allah bukanlah bentuk penindasan atau keterikatan yang memenjarakan jiwa, melainkan justru menjadi bentuk kebebasan yang sejati. Karena, ketika seorang hamba tunduk kepada Allah semata, ia terbebas dari penghambaan kepada hal-hal lain yang dapat menjerat manusia, baik itu hawa nafsu, keduniawian, maupun syetan.

Takwa: Kunci Kemerdekaan Hakiki
Makna dari kemerdekaan yang hakiki juga mencakup ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Takwa, yang berarti menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, adalah jalan yang akan membebaskan seorang hamba dari perbudakan hawa nafsu dan jeratan setan. Sebagaimana disebutkan, barangsiapa yang tidak beribadah kepada Allah, maka ia akan jatuh dalam perbudakan selain-Nya, seperti perbudakan nafsu, dunia, atau setan.

Pembebasan dari Penjara Nafsu dan Setan
Kemerdekaan dalam pengertian ini bukanlah sekadar kebebasan fisik atau kebebasan dari penguasaan manusia lain, melainkan pembebasan dari penjara batin yang lebih besar: penjara hawa nafsu dan tipu daya setan. Ketika seseorang berhasil menjaga ketakwaannya kepada Allah dan tidak tunduk pada nafsu dan bujukan setan, maka ia telah mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya.

Kesimpulan
Dengan demikian, kemerdekaan yang hakiki bukanlah semata-mata kebebasan dalam arti duniawi, melainkan kebebasan yang diraih melalui ketundukan penuh kepada Allah. Penghambaan kepada Allah memberikan kebebasan dari segala bentuk perbudakan duniawi, sementara ketakwaan menjaga jiwa dari jatuh ke dalam jeratan nafsu dan setan. Sebagai umat Islam, inilah kemerdekaan sejati yang perlu kita perjuangkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baarakallahu fikum, semoga Allah selalu menuntun kita pada jalan yang benar dan membebaskan kita dari segala bentuk perbudakan selain kepada-Nya.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini:

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker