Akhlak & AdabARTIKEL

Berbuat Baik

Berbuat Baik

Seorang Muslim tidak memandang berbuat baik (ihsan) itu sebagai sekedar akhlak utama yang menghiasi tingkah lakunya saja, akan tetapi dia memandangnya sebagai bagian dari akidahnya, dan merupakan bagian besar keislamannya, karena Agama Islam dibangun di atas tiga pondasi yaitu : Iman, Islam dan Ihsan, sebagaimana telah disebutkan dalam keterangan Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam kepada Jibril ‘Alahissalam di dalam hadits yang Muttafaq’alaih (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no.50; dan Muslim, no.9) ketika ia bertanya kepada beliau  Shallallahu ‘alahi wasallam tentang Iman, Islam dan Ihsan.

Rasulullah bersabda setelah Jibril pergi,

 

فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ

Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajari kalian tentang agama kalian,maka ketiga-tiganya ini disebut agama.

Sungguh Allah Subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan ihsan (berbuat baik) pada beberapa tempat di dalam Kitab-Nya yang mulia, di kala berfirman,

 

وَأَحۡسِنُوٓاْ‌ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”(Al-Baqarah:195)

 

إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَـٰنِ

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan.”(An-Nahl:90)

 

وَقُولُواْ لِلنَّاسِ حُسۡنً۬ا

Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.”(Al-Baqarah:83)

 

وَبِٱلۡوَٲلِدَيۡنِ إِحۡسَـٰنً۬ا وَبِذِى ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَـٰمَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِى ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَـٰنُكُمۡ‌ۗ

Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.”(An-Nisa`:36)

Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,

 

إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

Sesungguhnya Allah Azza wa jalla mewajibkan berbuat baik pada segala sesuatu. Jika kamu hendak membunuh, maka bunuhlah sebaik-baiknya, jika hendak menyembelih maka bertindaklah yang baik dalam menyembelih, dan hendaklah seorang dari kalian mengasah mata pedangnya dan membuat nyaman hewan sembelihannya.”(Diriwayatkan oleh Muslim, no.1955)

 

Berbuat ihsan di dalam beribadah adalah menunaikan ibadah, apapun macamnya, termasuk shalat, puasa, haji maupun lainnya dengan cara yang sebaik-baiknya, yaitu dengan benar, menyempurnakan syarat-syarat, rukun-rukun, memenuhi sunnah dan adab-adabnya. Seorang hamba tidak akan mampu menyempurnakan yang demikian ini, kecuali jika pada saat menunaikan ibadahnya ia benar-benar merasa berada dalam pengawasan Allah Subhanahu wa ta’ala, sehingga seakan-akan dia menyaksikan dan melihat Allah Azza wa jalla, atau sekurang-kurangnya dia merasakannya, bahkan sesungguhnya Allah Azza wa jalla mengawasi dan melihatnya, maka dengan ini saja dimungkinkan dia mampu melaksanakan ibadahnya dengan sebaik-baiknya, dapat menyempurnakan serta melaksanakannya sesuai dengan cara yang diperintahkan dan merupakan bentuk ibadah yang sempurna. Hal ini telah ditunjukkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam,

 

الإِحْسَان أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Ihsan adalah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, jika kamu tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”(Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no.50)

 

Ihsan di dalam pergaulan adalah berbuat baik kepada kedua orang tua, yaitu dengan menaati keduanya, menyampaikan segala kebaikan kepada keduanya, tidak menyakiti keduanya, mendoakan dan memohonkan ampun untuk keduanya, menunaikan janji keduanya dan memuliakan teman-teman keduanya.

Ihsan kepada sanak kerabat adalah berbuat baik dan menyayangi mereka, memperhatikan dan bersimpati pada mereka, membantu memperlancar usahanya, menjauhi hal-hal yang mengganggu mereka, berupa kata-kata atau perbuatan buruk.

Ihsan kepada anak-anak yatim, yaitu menjaga harta mereka, melindungi hak-hak mereka, mendidik, membina, dan membahagiakan mereka, jangan sampai menyakiti atau membentak mereka, berseri wajah di hadapan mereka, serta mengusap-usap kepada mereka.

Ihsan kepada orang miskin adalah dengan menghilangkan kelaparannya dan menutupi auratnya, dengan gemar menganjurkan untuk memberi makan mereka, tidak meremehkan mereka, sehingga mereka tidak merasa hina, tidak dizhalimi atau diperlakukan tidak senonoh.

Ihsan kepada ibnu sabil adalah dengan memenuhi kebutuhannya, membantu kesulitannya, menjaga harta dan kemuliaannya, membimbingnya bila membutuhkan, dan menunjukkan (arah jalan) bila tersesat.

Ihsan kepada pembantu adalah dengan memberikan upahnya sebelum keringatnya kering, tidak memerintahkan hal-hal yang tidak perlu atau membebaninya di luar kemampuannya, menjaga kehormatannya, memuliakan kepribadiannya. Jika ia pembantu rumah tangga, maka dengan memberinya makan sebagaimana kepada keluarganya, memberinya pakaian seperti yang dipakai keluarganya.

Ihsan kepada segenap manusia adalah dengan berlemah lembut kepada mereka di dalam bertutur kata, saling bekerja sama dan saling menasihati dengan baik, setelah mengajak mereka kepada kebaikan dan melarang kemungkaran, membimbing mereka yang tersesat dan mengajari yang belum pandai., berlaku adil terhadap mereka, mengakui hak-hak mereka dan menahan jangan sampai menyakiti mereka, juga tidak melakukan tindakan yang membahayakan mereka atau perbuatan yang menyakiti mereka.

Ihsan kepada hewan adalah mencukupi makanannya jika lapar, mengobatinya jika sakit, tidak membebaninya dengan beban yang tidak mampu dibawanya, memperlakukannya dengan lembut jika mempekerjakannya dan mengistirahatkannya jika kelelahan.

Ihsan di dalam hal kegiatan usaha adalah dengan bekerja sebaik-baiknya, berkarya dengan sempurna, menjauhkan seluruh amal perbuatan dari penipuan, sebagai pengamalan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam dalam Shahih Muslim, no.101,

 

مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا

Barangsiapa yang menipu kami, maka ia bukan termasuk golongan kami.”

 

Contoh-contoh Perwujudan Ihsan

  1. Di hari perang Uhud, orang-orang musyirikin membunuh paman Nabi Shallallahu ‘alahi wasallam dan mencincang tubuhnya, memecahkan gigi taring Rasulullah, serta melukai wajah beliau, seorang sahabat meminta kepada beliau Shallallahu ‘alahi wasallam agar mendoakan bencana untuk orang-orang musyik yang zhalim, namun beliau Shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,

 

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِيْ فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ

Ya Allah, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.”

 

  1. Pada suatu hari, Umar bin Abdul Aziz berkata kepada seorang budak perempuannya,”Kipasilah saya sampai saya tertidur” pembantu itu mengipasinya, kemudian Umar bin Abdul Aziz tidur. Budak itu mengantuk, kemudian tertidur juga. Ketika Umar terbangun, ia mengambil kipas tersebut dan mengipasi budaknya. Saat budak itu terbangun dan melihat Umar mengipasinya, ia berteriak ketakutan. Namun Umar berkata,”Sesungguhnya kamu juga manusia seperti saya, yang tertimpa udara panas sebagaimana menimpaku, maka saya mengipasimu sebagaimana kamu mengipasi saya.”
  2. Salah seorang generasi pendahulu sedang marah kepada budaknya dengan sangat marah, sehingga hendak menyiksanya. Namun budak itu berkata,

 

وَٱلۡڪَـٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ

(Orang beriman adalah) yang menahan marah.”(Ali Imran:134)

Orang itu menjawab,” Saya menahan marahku.” Budak itu berkata lagi,

 

وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ‌ۗ

Dan yang suka memaafkan kesalahan manusia.”(Ali Imran:134)

Orang itu menjawab,” Saya memaafkan kamu.” Budak itu melanjutkan,

 

وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.”(Ali Imran:134)

Orang itu menjawab,”Pergilah, sekarang kamu merdeka, karena saya mengharap (bertemu) Wajah Allah Subhanahu wa ta’ala.”

 

Sumber : Kitab Minhajul Muslim Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jajairi Edisi Indonesia, Cetakan XV Jumadil ula 1437H/2016M, Darul Haq Jakarta

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini:

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker