ARTIKELFiqih

Hal-hal yang Diwajibkan Dalam Shalat

Hal-hal yang Diwajibkan Dalam Shalat

1. Berdiri dalam shalat fardhu bagi orang yang mampu melakukanya.

Jadi tidak sah shalat fardhu yang dikerjakan sambil duduk bagi seseorang yang mampu berdiri, berdassarkan firman Allah Subhanahu wa ta’ala

وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ

 “Berdirilah karena allah(dalam shalatmu) dengan khusyu.” (Al-Baqarah-238)

Juga berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam Yang ditujukan kepada Imran bin Hushain,

صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِع فَعَلَي جَنْبٍ

Shalatlah kamu sambil berdiri. Jika kamu tidak mampu, maka shalatlah kamu sambil duduk. Jika kamu tidak mampu maka shalatlah kamu sambil berbaring .” (Diriwayatkan oleh Bukhari, no.117)

2. Niat

yaitu berketetapan hati untuk melaksanakan shalat yang telah ditentukan, berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam

إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya” Diriwayatkan oleh Bukhari no,1

3. Takbiratul Ihram

yaitu mengucapkan lafazh, “Allahua Akbar,” berdasrkan sabda Rasululllah Shalallahu alaihi wa salam.

مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ

Kunci (pembuka) shalat adalah bersuci, pengharamnya adalah takbiratul ihram dan penghalalnya adalah salam”Diriwayatkan Abu Dawud, no.61,At-Tirmidzi, no.3 dan al-Hakim menshahihkanya.  

4. Membaca al-Fatihah

Berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam

لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

“Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca al-Fatihah.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari,no. 756 )

Tetapi kewajiban itu digugurkan dari makmum manakala imamnya membacanya dengan suara keras, karena makmum diperintahkan supaya diperintahkan supaya diam serta mendengarkan bacaan imamnya,berdasarkan firman Allah  Subhanahu wa ta’ala

وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُو

“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang” (Al-A’raf ; 204)    

 Juga berdasarkan sabda Rasulullah  Shalallahu alaihi wa salam

إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ، فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا، وَإِذَا قَرَأَ فَأَنْصِتُوا… رواه مسلم 

JIka imam bertakbir, maka bertakbirlah kamu; dan jika imam sedang membaca al-fatihah, maka diamlah kamu.” (Diriwayatkan oleh Muslim, no.404)

Apabila imam membacanya dengan suara pelan (sirr), maka wajib bagi makmum tuk membacanya

5. Rukuk

6. Bangkit dari Rukuk

berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam yang ditujukan kepada seseorang yang mengerjakan shalat dengan buruk,

ثُمّ ارْكَعْ حَتّى تَطْمَئِنّ رَاكِعاً, ثُمّ ارْفَعْ حَتّى تَعْتَدِلَ قَائِماً

“Kemudian rukuklah hingga kamu thuma’ninah dalam keadaan rukuk, lalu bangkitlah hingga kamu I’tidal dengan berdiri tegak “ (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no.757)

7. Sujud

8. Bangkit dari Sujud

Bersdasarkan sabda Rasulullah  Shalallahu alaihi wa salam  yang  ditujukan kepada seseorang yang mengerjakan shalat dengan buruk,

ثُمّ اسْجُدْ حَتّى تَطْمَئِنّ سَاجِداً, ثُمّ ارْفَعْ حَتّى تَطْمَئِنّ جَالِساً

Kemudian sujudlah hingga kamu thuma’ninah dalam keadaan sujud,lalu bangkitlah hingga kamu thuma’ninah dalam keadaan duduk (di antara dua sujud ).” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 757)

Kemudian berdasarkan Firman Allah  Subhanahu wa ta’ala

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱرْكَعُوا۟ وَٱسْجُدُو

“Hai orang-orang yang beriman, rukuklah dan sujudlah kamu.”ا  (Al-Hajj; 77)

9. Thuma’ninah  dalam Rukuk, Sujud, Berdiri dan Duduk

Berdasarkan sabda Rasulullah  Shallahu’alaihi wasalam yang ditujukan kepada seseorang yang melakukan shalatnya dengan buruk , “…hingga kamu thuma’ninah.”  (Nash Hadist tentang orang yang shalatnya buruk, dia adalah Rafi’ bin Khallad; “Dan apabila kamu berdiri untuk shalat maka sempurkanlah wudhu, kemudian menghadaplah ke arah kiblat, lalu bertakbir , kemudian bacalah ayat al-quran yang mudah bagimu, kemudian ruku’lah sampai thuma’ninah dalam rukuk ,kemudian bangunlah dari rukuk sampai kamu I’tidal dengan berdiri tegak  ,kemudian sujudlah smapai kamu thuma’ninah dalam sujud, kemudian bangkitlah sampai kamu thuma’ninah dalam keadaan duduk (di antara dua sujud), kemudian sujudlah kamu sampai thuma’ninah dalam sujud,lakukanlah itu semua dalam shalatmu.”((Diriwayatkan oleh Muslim no.397))

 Dalam riwayat lain disebutkan; Dalam rukuk,sujud serta duduk. Dalam riwayat lainnya disebutkan dalam iti’dal (berdiri tegak setelah rukuk).

Hakikat Thumaninah, yaitu bahwa orang yang rukuk,sujud,duduk,atau,berdiri berdiam diri hingga anggota badanya tetap (kembali sempurna) dalam waktu sekedar ia membaca,

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْم

Mahasuci Rabbku yang Mahaagung,” satu kali

Adapun thuma’ninah yang dilakukan dalam ukuran waktu yang lebih dari tersebut  dihukumi sunnah.

10. Salam

11. Duduk untuk salam

Jadi tidak boleh membaca al-Fatihah sebelum takbiratul ihram,tidak boleh sujud sebelum rukuk, karena ketentuan tata cara shalat dipraktikan secara ketat oleh Rasulullah  Shalallahu alaihi wa salam, dan diajarkan keapda para sahabat, sehingga kita diwajibkan mengikuti tata cara yang dipraktikkan dan dia diajarkan oleh beliau, sebagaimana beliau bersabda,

صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى

Shalatlah kamu, sebagaimana kamu melihat aku shalat.”  (Diriwayatkan oleh al-Bukhari,no.631.)

 Dengan demikian,maka tidak boleh mendahulukan rukun shalat yang wajib diakhirkan serta mengakhirkan rukun yang wajib didahulukan. Jika tidak tidak dilakukan secara tertib maka shalat dihukumi batal (tidak sah).

Sumber ; Kitab Minhajul Muslim Syaikh Abu Bakar Jabir Al jajairi Edisi Indonesia, Cetakan XXIII, J. Ula 1440 H/2019 M, Darul Haq, Jakarta

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini:

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker