CIREBON-Kementrian Agama Kota Cirebon mewajibkan kepada sekolah yang ada di bawah naungannya, pada ujian nasional tahun 2018 menggunakan komputer (UNBK).
Merespon aturan tersebut, Pondok Pesantren As Sunnah Cirebon, yang menaungi MTs dan MA As Sunnah, membangun satu unit laboratorium komputer.
“Kami sudah menyiapkan tempatnya, sekarang ini sudah mulai pemasangan komputernya,” kata penanggung jawab laboratorium, Ahmad Sowi, kepada redaksi, Kamis, 23 Nopember 2017.
Pria yang biasa disapa Abu Ubaid ini bercerita, sebenarnya As Sunnah sudah pernah ada laboratorium komputer, hanya alat-alat banyak yang rusak. Karena itu, pihaknya membangun lagi dari awal.
“Dulu ada lab komputer, tapi komputer dan alat-alat banyak yang rusak,” ujar Abu Ubaid.
Membangun laboratorium ini, pihaknya menyiapkan dana yang tidak sedikit. Panitia menyiapkan uang hingga ratusan juta rupiah.
“Sekarang kami sudah habis Rp. 135 juta. ini masih belum selesai,” terang Abu Ubaid.
Untuk komputer dan alat penunjang, Abu Ubaid memilih alat dengan kualitas yang cukup bagus, sehingga nanti dapat dipakai dalam waktu yang lama.
“Kualitasnya cukup bagus. Insya Allah nanti sebelum dipakai untuk UNBK, akan ada try out off line dulu pada Januari 2018 mendatang,” papar Abu Ubaid.
Komputer yang dipasang pada laboratorium baru ini sebanyak 45 unit. Semua pembiayaannya ditanggung oleh yayasan.
“Dana ini dari kami sendiri. Yayasan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah,” tegas Abu Ubaid.
Pesantren As Sunnah sendiri pernah mengajukan kepada pemerintah untuk pendirian laboratorium komputer, tapi belum ada kejelasan kapan bantuan akan cair.
“Dulu tahun 2006 pernah dapat bantuan dari pemerintah berupa 20 unit komputer. Tahun 2015 mengajukan lagi, tapi belum ada kabar,” tandas Abu Ubaid.
Seperti diketahui, Pesantren As Sunnah Cirebon kini memiliki kurang lebih 1500 siswa/siswi, dengan jenjang pendidikan mulai dari Playgroup, TK, SD, MTs, hingga MA. Model pendidikan yang diterapkan adalah full day dan boarding. (bms)
